Ingin mempelajari Kestabilan Unsur secara lebih mendalam? Kamu bisa menyimak baik-baik pembahasan yang ada di sini. Setelahnya, kamu bisa mengerjakan kuis berupa latihan soal untuk mengasah kemampuan.
Lewat pembahasan ini, kamu bisa belajar mengenai Kestabilan Unsur. kamu akan diajak untuk memahami materi dan tentang metode menyelesaikan soal.
Kamu juga akan memperoleh latihan soal interaktif yang tersedia dalam tiga tingkat kesulitan, yaitu mudah, sedang, dan sukar. Tertarik untuk mempelajarinya?
Sekarang, kamu bisa mulai mempelajari materi lewat uraian berikut. Apabila materi ini berguna, bagikan ke teman-teman kamu supaya mereka juga mendapatkan manfaatnya.
Kamu dapat download modul & contoh soal serta kumpulan latihan soal Kestabilan Unsur dalam bentuk pdf pada link dibawah ini:
Definisi
Penataan elektron-elektron dalam atom yang memiliki susunan yang sama dengan susunan elektron atom gas mulia.
Kestabilan Unsur
Unsur-unsur alami cenderung tidak stabil bila berdiri sendiri, kecuali untuk unsur golongan gas mulia. Unsur yang terletak pada golongan VIII A tabel periodik ini dapat ditemukan di alam sebagai zat monoatomik dan bersifat inert (sukar bereaksi). Hal ini terjadi diakibatkan kulit terluar pada atom unsur gas mulia telah terisi penuh.
Kestabilan gas mulia inilah yang ingin dicapai oleh unsur-unsur lainnya, hingga mereka cenderung bereaksi dan membentuk ikatan kimia, menghasilkan suatu molekul atau senyawa yang stabil.
Daya tarik-menarik antar atom yang menyebabkan terbentuknya senyawa kimia inilah yang disebut ikatan kimia.
Fenomena ini ditemukan pertama kali oleh Gilbert N. Lewis dan Albrecht Kossels pada 1916, dimana mereka mengemukakan konsep ikatan kimia sebagai berikut:
- Gas mulia sukar membentuk senyawa karena memiliki susunan elektron yang stabil (tidak melepas dan menerima elektron di kulit terluarnya), sehingga disebut inert
- Setiap atom ingin memiliki susunan elektron yang stabil dengan cara melepaskan atau menangkap elektron
- Susunan elektron yang stabil dicapai dengan cara berikatan antar atom lain.
Untuk menggambarkan interaksi antar unsur-unsur dalam upayanya mencapai kestabilan, Gilbert Lewis mengemukakan ide untuk menggambarkannya dengan suatu diagram yang disebut struktur Lewis.
Struktur ini mencakup lambang unsur/atom yang dimaksud dan dikelilingi titik (biasanya dilambangkan $\times$ atau $\bullet$) dimana setiap titik mewakili satu elektron yang ada pada kulit terluar atom tersebut.
Berikut ini adalah struktur Lewis umum untuk unsur Golongan IA-VIIA:
Contoh Soal Kestabilan Unsur dan Pembahasannya
- Jelaskan bagaimana terbentuknya ikatan pada senyawa $\mbox{CaCl}_{2}$!
Pembahasan
Kita tuliskan konfigurasi elektron untuk kedua unsur yang terlibat dalam ikatan
$_{20}\mbox{Ca}$: 2, 8, 8, 2
$_{17}\mbox{Cl}$: 2, 8, 7
Kalsium (Ca) akan cenderung melepas 2 elektron untuk mencapai kestabilan, membentuk ion (atom bermuatan) 2+, yakni $\mbox{Ca}^{2+}$
Atom Klor (Cl) akan cenderung menarik satu elektron untuk mencapai kestabilan, membentuk ion -1, oleh sebab itu untuk menetralkan muatan dari ion kalsium diperlukan 2 atom $\mbox{Cl}^{-}$
Bila digambarkan dengan struktur Lewis kurang lebih sebagai
- Tentukanlah apakah atom-atom berikut harus mengikuti aturan oktet atau tidak dalam pembentukan ikatan kimia.
(a) Na
(b) Be
(c) P
(d) B
(e) F
(f) Cl
(g) Xe
Pembahasan
Terdapat beberapa pengecualian yang ditemukan ketika beberapa atom berikatan dalam rangka mencapai kestabilan. Antara lain B dan Be yang dapat mencapai kestabilan dengan jumlah elektron valensi di bawah 8 (disebut juga oktet tak lengkap), juga untuk unsur periode 3 dan diatasnya yang bersifat non-logam dapat stabil dengan jumlah elektron valensi lebih dari 8 (disebut juga oktet berkembang).
(a) Na adalah suatu logam, selalu oktet
(b) Be oktet tak lengkap
(c) P adalah unsur periode ke tiga, oktet berkembang
(d) B oktet tak lengkap
(e) F unsur periode kedua, selalu oktet
(f) Cl unsur periode ketiga, oktet berkembang
(g) Xe unsur diatas periode ketiga, oktet berkembang