Ingin mempelajari Kromatografi secara lebih mendalam? Kamu bisa menyimak baik-baik pembahasan yang ada di sini. Setelahnya, kamu bisa mengerjakan kuis berupa latihan soal untuk mengasah kemampuan.
Lewat pembahasan ini, kamu bisa belajar mengenai Kromatografi. Kamu akan diajak untuk memahami materi dan tentang metode menyelesaikan soal.
Kamu juga akan memperoleh latihan soal interaktif yang tersedia dalam tiga tingkat kesulitan, yaitu mudah, sedang, dan sukar. Tertarik untuk mempelajarinya?
Sekarang, kamu bisa mulai mempelajari materi lewat uraian berikut. Apabila materi ini berguna, bagikan ke teman-teman kamu supaya mereka juga mendapatkan manfaatnya.
Kamu dapat download modul & contoh soal serta kumpulan latihan soal Kromatografi dalam bentuk pdf pada link dibawah ini:
Definisi
Kromatografi (chromatography) adalah suatu teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan kecepatan perambatan komponen dalam medium tertentu.
1. Klasifikasi Kromatografi
Prinsip pemisahan kromatografi, yaitu adanya distribusi komponen-komponen dalam fase diam dan fase gerak berdasarkan perbedaan sifat fisik komponen yang akan dipisahkan.
Chromatography dapat digunakan untuk preparatif atau analisa kualitatif dan kuantitatif. Pada dasarnya semua cara chromatography menggunakan dua fase, yaitu fase tetap (stationary) dan fase bergerak (mobile), pemisahan-pemisahannya tergantung pada gerakan relatif dari dua fase tersebut.
a. Persyaratan Utama Kromatografi:
- Ada fase diam dan fasa gerak. Fase diam tidak boleh bereaksi dengan fase gerak.
- Komponen sampel (contoh) harus larut dalam fase gerak dan berinteraksi dengan fase tetap (diam).
- Fesa gerak harus bisa mengalir melewati fase diam, sedangkan fase diam harus terikat kuat di posisinya.
b. Kelompok Chromatography
Berdasarkan cara kontak antara fase diam dan fase gerak, dikenal kelompok chromatography kolom dan chromatography planar, sebagai berikut :
- Kromatografi planar : fase diam didukung oleh (dilapiskan pada) plat datar atau lembaran. Fase gerak bergerak berdasarkan aksi kapiler atau gaya gravitasi.
Fasa diam umumnya adalah padatan, sedangkan fasa gerak umumnya adalah cairan. Fase gerak dialirkan hanya sampai mendekati akhir bidang fasa diam. Hasil pemisahan berupa spot-spot pada lintasan (tract) yang dijalani oleh sampel. - Chromatography kolom : fase diam ditahan dalam sebuah kolom sempit (terbuka di kedua ujungnya). Fase gerak mengalir karena efek gravitasi atau tekanan.
Fasa diam umumnya berupa padatan atau cairan. Fase gerak umumnya berupa cairan atau gas dan dialirkan terus menerus. Hasil pemisahan adalah spesi yang keluar dari kolom.
2. Kromatografi Kertas
Kromatografi kertas termasuk dalam kelompok chromatography planar. Pemisahannya menggunakan medium pemisah dalam bentuk bidang datar, yaitu bentuk kertas.
Pada proses ini akan terdapat 2 fase, yakni fase diam berupa kertas dan fase gerak adalah pelarut atau campuran menggunakan pelarut yang sesuai. Berikut ini digambarkan proses pemisahan komponen tinta dengan pelarut air:
3. Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
KLT/ TLCĀ (Thin Layer Chromatoghraphy) termasuk dalam kelompok chromatography planar. Pemisahannya menggunakan sebuah lapis tipis, dapat berupa silika atau aluminium yang seragam pada sebuah lempeng gelas atau logam yang keras.
Pada proses ini akan terdapat 2 fase, yakni fase diam berupa jel silika (atau alumina) atau juga substansi yang dapat berpendar dalam sinar UV, sedangkan fase geraknya adalah pelarut atau campuran menggunakan pelarut yang sesuai.
Spot atau bercak yang timbul pada fase diam biasanya tidak tampak oleh mata. Oleh karena itu, biasanya ditambahkan senyawa lain seperti ninhidrin sehingga bercak tersebut dapat berpendar ketika disinari oleh UV. Berikut ini ilustrasi menggunakan KLT.
- Chromatography dapat digunakan untuk identifikasi kualitatif suatu komponen campuran. Caranya adalah dengan membandingkan nilai jarak relatif (Rf) suatu komponen dengan Rf pada literatur/standar.
- Rf adalah nilai rasio antara jarak yang ditempuh komponen dengan jarak yang ditempuh pelarut seperti digambarkan pada diagram berikut:
$\mbox{Rf}=\frac{\mbox{jarak yang ditempuh oleh senyawa}}{\mbox{jarak yang ditempuh oleh pelarut}}$
Maka titik merah memiliki nilai
$Rf=\frac{\mbox{jarak merah}}{\mbox{jarak pelarut}}$
$Rf=\frac{3}{15}=0.2$
4. Column chromatography
Kromatografi kolom adalah metode yang digunakan untuk memurnikan bahan kimia tunggal dari campurannya. Pada chromatography kolom juga terdapat 2 fase, yakni fase diam berupa zat padat, yaitu silika gel atau alumina, sedangkan fase geraknya adalah pelarut atau campuran menggunakan pelarut yang sesuai. Berikut ini gambaran tentang chromatography kolom:
Contoh Soal dan Pembahasan
1. Apakah perbedaan antara kromatografi lapis tipis dengan chromatography kertas?
Jawaban
Kromatografi kertas merupakan chromatography cair-cair dimana sebagai fase diam adalah lapisan tipis air yang diserap dari lembab udara oleh kertas jenis fase cair lainnya.
Teknik ini sangat sederhana. Sedangkan chromatography lapis tipis adalah suatu metode analisis yang digunakan untuk memisahkan suatu campuran senyawa secara cepat dan sederhana.
Chromatography lapis tipis digunakan untuk pemisahan senyawa secara cepat menggunakan zat penjerap berupa serbuk halus yang dilapiskan secara rata pada sebuah lempeng.
Chromatography lapis tipis ini mirip dengan kromatograafi kertas, hanya bedanya kertas digantikan dengan lembaran kaca atau plastik yang dilapisi dengan lapisan tipis adsorben seperti alumina atau silike gel.