Ingin mempelajari materi kimia, khususnya tentang Elektrolit & Reaksi Penggaraman? Supaya lebih paham, kamu bisa menyimak pembelajarannya di sini. Kamu juga bisa mengerjakan soal latihan untuk mempraktikkan materi yang telah dijelaskan.
Lewat pembahasan ini, kamu bisa belajar mengenai Elektrolit & Reaksi Penggaraman. Kamu akan diajak untuk memahami materi dan tentang metode menyelesaikan soal.
Kamu juga akan memperoleh latihan soal interaktif yang tersedia dalam tiga tingkat kesulitan, yaitu mudah, sedang, dan sukar. Tertarik untuk mempelajarinya?
Sekarang, kamu bisa mulai mempelajari materi lewat uraian berikut. Apabila materi ini berguna, bagikan ke teman-teman kamu supaya mereka juga mendapatkan manfaatnya.
Kamu dapat download modul & contoh soal serta kumpulan latihan soal Elektrolit & Reaksi Penggaraman dalam bentuk pdf pada link dibawah ini:
Definisi
Pengertian larutan elektrolit adalah larutan yang dapat membentuk ion-ion dalam pelarutnya sehingga larutannya dapat menghantarkan listrik.
Pengertian larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat membentuk ion-ion dalam pelarutnya sehingga larutannya tidak dapat menghantarkan listrik.
Pengertian reaksi penggaraman adalah reaksi kimia yang menghasilkan garam sebagai produknya.
Elektrolit
Ciri-ciri larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan daya hantar listrik
Daftar macam macam senyawa dan konduktivitasnya
1. Logam
Logam dapat menghantarkan listrik dalam wujud padat dan lelehannya, karena adanya elektron-elektron yang bebas bergerak.
2. Senyawa ion
Konduktivitas listrik senyawa ion berkaitan dengan pergerakan ion-ionnya. Dalam padatan senyawa ion tidak dapat menghantarkan listrik karena ion-ionnya tidak dapat bergerak bebas sedangkan dalam lelehan atau larutan, senyawa ion akan membentuk ion-ion yang dapat menghantarkan listrik karena mengalami ionisasi sempurna.
Contoh: $\mbox{NaCl}$, $\mbox{Li}_{2}\mbox{O}$ dan lain-lain.
3. Senyawa kovalen
a. Asam
Dalam padatan ataupun lelehan, senyawa asam tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak adanya ion-ion yang bergerak bebas (senyawa asam tidak membentuk ion). Sedangkan dalam larutan, senyawa asam dapat memghantarkan listrik karena adanya ion-ion yang bergerak bebas.
Berdasarkan daya ionisasi senyawa asam dibedakan menjadi asam lemah dan asam kuat. Pada asam kuat, senyawanya akan mengalami ionisasi sempurna dalam larutannya sedangkan asam lemah hanya mengalami ionisasi sebagian.
Hal ini akan mempengaruhi jumlah ion-ion dalam larutannya, untuk larutan asam kuat akan mempunyai jumlah ion yang lebih banyak dibandingkan dengan asam lemah dalam volume dan konsentrasi yang sama.
Sehingga untuk asam kuat disebut sebagai larutan elektrolit kuat dan asam lemah disebut sebagai larutan elektrolit lemah. Contohnya adalah sebagai berikut:
- Asam kuat: $\mbox{HCl, HBr, HI, H}_{2}\mbox{SO}_{4},\mbox{HNO}_{3},\mbox{HClO}_{4},\mbox{HClO}_{3}$
- Asam lemah: $\mbox{CH}_{3}\mbox{COOH}$, $\mbox{HF}$ dan lain-lain (selain asam kuat)
b. Basa
Dalam wujud padat dan lelehan tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak adanya ion-ion yang bergerak bebas. Sedangkan dalam larutan, ion-ion dari senyawa akan bergerak bebas dalam pelarutnya (air).
Sama seperti asam, untuk senyawa basa juga mempunyai kemampuan daya hantar listrik yang berbeda. Dalam volume dan konsentrasi yang sama, basa kuat mempunyai daya hantar listrik yang lebih kuat daripada basa lemah karena jumlah ion-ion dari senyawa basa kuat lebih banyak karena mengalami ionisasi sempurna, sedangkan basa lemah mengalami ionisasi sebagian sehingga jumlah ion-ionnya lebih sedikit.
Oleh karena itu, basa kuat merupakan larutan elektrolit kuat dan basa lemah merupakan elektrolit lemah. Contohnya adalah sebagai berikut:
- Basa kuat: hidroksida dari golongan I A dan II A (kecuali Be dan Mg)
- Basa lemah:
- -$\mbox{OH}$: $\mbox{NH}_{4}\mbox{OH}$, $\mbox{Be(OH)}_{2}$ dan lain-lain
- -$\mbox{N}\mbox{H}_{2}$: $\mbox{N}\mbox{H}_{3}$, $\mbox{C}\mbox{H}_{3}\mbox{N}\mbox{H}_{2}$, dan lain-lain
c. Non asam/ non basa
Tidak dapat menghantarkan listrik dalam wujud padat, lelehan ataupun larutan (ketiadaan ion-ion yang bergerak bebas).
Contoh non asam / non basa adalah urea ($\mbox{CO(NH}{}_{2})_{2}$), glukosa ($\mbox{C}_{6}\mbox{H}_{12}\mbox{O}_{6}$), dan lain-lain.
Reaksi Penggaraman
Dasar teori reaksi penggaraman adalah reaksi kimia yang menghasilkan garam, baik itu garam yang larut dalam air maupun tidak larut atau hipotetis (mudah terurai).
Apabila terbentuk garam sukar larut atau hipotetis maka kita dapat menuliskan reaksi ion bersihnya, yang menggambarkan reaksi antara spesi ion menghasilkan produk yang tidak terionisasi, contoh reaksi antara barium hidroksida dan asam sulfat menghasilkan garam barium sulfat yang sukar larut:
$\mbox{Ba(OH)}{}_{2}(aq)+\mbox{H}_{2}\mbox{SO}{}_{4}(aq)\rightarrow\mbox{BaSO}{}_{4}(s)+\mbox{H}_{2}\mbox{O}(l)$, sehingga reaksi ion bersihnya:
$\mbox{Ba}{}^{2+}(aq)+\mbox{SO}{}_{4}^{2-}(aq)\rightarrow\mbox{BaSO}{}_{4}(s)$
Berikut ini tipe-tipe & contoh reaksi penggaraman kimia yang umum:
- Asam + Basa $\rightarrow$ Garam dan Air $\mbox{H}_{2}\mbox{SO}{}_{4}+\mbox{2KOH}\rightarrow\mbox{K}_{2}\mbox{SO}{}_{4}+\mbox{2H}_{2}\mbox{O}$
- Oksida Asam + Basa $\rightarrow$ Garam dan Air
contoh: $\mbox{SO}{}_{3}+\mbox{KOH}\rightarrow\mbox{K}_{2}\mbox{SO}{}_{4}+\mbox{H}_{2}\mbox{O}$ - Asam + Oksida Basa $\rightarrow$ Garam dan Air
contoh: $\mbox{H}_{2}\mbox{SO}{}_{4}+\mbox{K}_{2}\mbox{O}\rightarrow\mbox{K}_{2}\mbox{SO}{}_{4}+\mbox{H}_{2}\mbox{O}$ - Oksida Asam + Oksida Basa $\rightarrow$Garam
contoh : $\mbox{SO}{}_{3}+\mbox{K}_{2}\mbox{O}\rightarrow\mbox{K}_{2}\mbox{SO}{}_{4}$ - Asam + $\mbox{NH}{}_{3}\rightarrow$ Garam ammonium
contoh : $\mbox{HCl}+\mbox{NH}{}_{3}\rightarrow\mbox{NH}{}_{4}\mbox{Cl}$
Untuk jenis-jenis reaksi penggaraman berikutnya perhatikan bagan berikut:
- Logam I + asam non oksidator $\rightarrow$ Garam valensi rendah + $\mbox{H}_{2}$
contoh: $\mbox{Ba+2HCl}\rightarrow\mbox{BaCl}{}_{2}+\mbox{H}_{2}$ - Logam II + asam oksidator $\rightarrow$ garam valensi tinggi + air + gas tertentu
- dengan $\mbox{HNO}{}_{3}$ pekat: gas X : $\mbox{NO}{}_{2}$
- dengan $\mbox{HNO}{}_{3}$ encer: gas X : $\mbox{NO}$
- dengan $\mbox{H}_{2}\mbox{SO}{}_{4}$ pekat, gas X: $\mbox{SO}{}_{2}$
contoh: $\mbox{Cu+HNO}{}_{3}\mbox{encer}\rightarrow\mbox{Cu(NO}{}_{3})_{2}+\mbox{H}_{2}\mbox{O}+\mbox{NO}$
- Logam III + aqua regia (campuran 3 HCl : 1 $\mbox{HNO}{}_{3}$)$\rightarrow$ garam valensi tinggi klorida + $\mbox{NO}$ + air
- Logam A + garam BC $\rightarrow$garam AC + logam B ; dengan syarat
- logam A di sebelah kiri logam B dalam deret volta
- garam BC mudah larut dalam air
- garam AC valensi rendah
- $\mbox{LZ+MOH}\rightarrow\mbox{MZ+LOH}$, dimana LZ dan MZ adalah garam, dengan syarat:
- LZ dan MOH kationnya mudah larut dalam air
- MZ dan LOH salah satunya sukar larut/hipotetis (mudah terurai) ; contoh : $\mbox{Mg(NO}{}_{3})_{2}+\mbox{KOH}\rightarrow\mbox{KNO}{}_{3}+\mbox{Mg(OH)}{}_{2}$
- $\mbox{LZ+HA}\rightarrow\mbox{LA+HZ}$, LZ dan LA adalah garam, dengan syarat:
- LZ mudah larut dalam air/asam
- LA dan HZ salah satunya sukar larut/hipotetis/berwujud gas
contoh: $\mbox{FeCO}{}_{3}+\mbox{2HCl}\rightarrow\mbox{FeCl}{}_{2}+\mbox{H}_{2}\mbox{O}+\mbox{CO}{}_{2}$
- $\mbox{LZ+MA}\rightarrow\mbox{LA+MZ}$, dimana semuanya garam, dengan syarat:
- LZ dan MA kationnya mudah larut dalam asam
- LA dan MZ salah satunya sukar larut / hipotetis/gas
contoh: $\mbox{Cu(NO}{}_{3})_{2}+\mbox{NaI}\rightarrow\mbox{NaNO}{}_{3}+\mbox{CuI}+\mbox{I}_{2}$
Contoh Soal Elektrolit & Reaksi Penggaraman dan Pembahasannya
- Lengkapi tabel berikut:
Jawaban
- Bila sejumlah 3 mol tembaga (II) nitrat direaksikan dengan kalium iodida berlebih, tentukan persamaan ionnya dan tentukan jumlah gas yang terbentuk (bila ada) !
Jawaban
Reaksi yang terjadi:
$\mbox{2Cu(NO}{}_{3})_{2}(aq)+\mbox{4KI}(aq)\rightarrow\mbox{4KNO}{}_{3}(aq)+\mbox{2CuI}(s)+\mbox{I}_{2}$Persamaan ion hanya menggambarkan reaksi antara ion $\mbox{Cu}{}^{2+}$ dan $\mbox{I}^{-}$ menghasilkan $\mbox{CuI}$ yang sukar larut, serta adanya elektron untuk menyeimbangkan muatan$2\mbox{Cu}{}^{2+}(aq)+4\mbox{I}^{-}(aq)\rightarrow2\mbox{CuI}(s)+\mbox{I}_{2}(g)$Jumlah gas $\mbox{I}_{2}$ yang terbentuk :
$\begin{alignedat}{1}mol\, I_{2} & =\frac{1}{2}\times3\, mol\\
& =1,5\, mol
\end{alignedat}
$ - Bila 0,3 mol oksida fosfat, $\mbox{P}_{4}\mbox{O}_{10}$ dilarutkan dalam 200 mL air, tentukan konsentrasi larutan yang terbentuk serta kira-kira rentang pH nya bila $K_{a}$ larutan yang terbentuk adalah $7,1\times10^{-3}$! (asumsikan larut sempurna)
Jawaban
Reaksi yang terjadi: $\mbox{P}_{4}\mbox{O}_{10}+6\mbox{H}_{2}\mbox{O}\rightarrow4\mbox{H}_{3}\mbox{PO}{}_{4}$
Maka, mol asam fosfat yang terbentuk:
$\frac{4molH_{3}PO_{4}}{1molP_{4}O_{10}}\times0,3molP_{4}O_{10}$
$=1,2mol\ H_{3}PO_{4}$$\frac{4molH_{3}PO_{4}}{1molP_{4}O_{10}}\times0,3molP_{4}O_{10}$
$=1,2mol\ H_{3}PO_{4}$