Tata Nama Senyawa Anorganik merupakan salah satu materi kimia yang cukup menarik untuk dibahas. Kalau kebetulan kamu ingin belajar tentang materi ini lebih dalam, simak penjelasan lengkapnya berikut. Kami juga telah menyediakan soal latihan yang bisa dikerjakan untuk mengasah kemampuanmu.
Lewat pembahasan ini, kamu bisa belajar mengenai Tata Nama Senyawa Anorganik. kamu akan diajak untuk memahami materi dan tentang metode menyelesaikan soal.
Kamu juga akan memperoleh latihan soal interaktif yang tersedia dalam tiga tingkat kesulitan, yaitu mudah, sedang, dan sukar. Tertarik untuk mempelajarinya?
Sekarang, kamu bisa mulai mempelajari materi lewat uraian berikut. Apabila materi ini berguna, bagikan ke teman-teman kamu supaya mereka juga mendapatkan manfaatnya.
Kamu dapat download modul & contoh soal serta kumpulan latihan soal tata nama senyawa anorganik dalam bentuk pdf pada link dibawah ini:
Definisi
Aturan pemberian nama senyawa baik tata nama senyawa organik dan anorganik tentu ada aturan-aturan yang harus diikuti. Dalam pembahasan ini, hanya dibahas tentang tata nama senyawa anorganik.
Sedangkan pengertian senyawa anorganik adalah sebagai senyawa pada alam (dapat anda lihat pada tabel periodik) yang pada umumnya menyusun material / benda tak hidup.
1. Senyawa Ionik
Pengertian senyawa ionik adalah senyawa yang tersusun atas unsur logam dan non logam. Aturan pemberian nama: menyebutkan nama kation, jika kation memiliki lebih dari satu jenis biloks (misal besi mempunyai kation $\mbox{Fe}^{2+}$ dan $\mbox{Fe}^{3+}$) maka perlu menuliskan biloks dalam tanda kurung dalam bilangan romawi, kemudian diikuti anionnya.
$\mbox{kation (biloks) + anion}$
bila anion adalah unsur, maka tambahkan akhiran -ida
Contoh Pemberian Nama Senyawa Ionik
$\mbox{ZnCl}_{2}$: Seng klorida (tidak menuliskan muatan, karena Zn hanya mempunyai satu jenis kation yaitu $\mbox{Zn}^{2+}$.
$\mbox{Cr}_{2}\mbox{O}_{3}$: Kromium (III) oksida (menuliskan muatan, karena Cr mempunyai lebih dari satu jenis kation ($\mbox{Cr}^{2+},\mbox{Cr}^{3+},\mbox{Cr}^{5+})$
2. Senyawa Kovalen
Pengertian senyawa kovalen adalah senyawa yang terdiri atas unsur non logam dan non logam. Aturan pemberian nama: menyebutkan nama unsur yang lebih rendah elektronegativitasnya terlebih dulu (seakan-akan kation) baru kemudian unsur yang lebih tinggi elektronegativitasnya (seakan-akan anion) dengan memberikan awalan (bahasa Yunani) untuk menunjukkan jumlah atom.
$\mbox{awalan + “kation” + awalan + “anion”}$
Awalan angka Yunani:
1: mono-
2: di-
3: tri-
4: tetra-
5: penta-
6: heksa-
7: hepta-
8: okta-
9: nona-
10: deka-
Contoh Pemberian Nama Senyawa Kovalen
$\mbox{N}_{2}\mbox{O}_{5}$: dinitrogen pentoksida
CATATAN: untuk “kation” tidak digunakan awalan mono jika jumlah atomnya satu, sebagai contoh: NO : nitrogen monoksida, bukan mononitrogen monoksida
3. Senyawa Asam dan Basa
Aturan pemberian nama asam: disebutkan asam (dari atom H) diikuti nama anionnya.
Contoh Pemberian Nama Senyawa Asam
HCl : asam klorida, $\mbox{H}_{2}\mbox{SO}_{4}$: asam sulfat
Aturan pemberian nama basa: $\mbox{kation(biloks)+hidroksida}$
Contoh Pemberian Nama Senyawa Basa
NaOH: natrium hidroksida; Ca(OH)$_{2}$ : kalsium hidroksida
4. Senyawa Hidrat
Aturan pemberian nama: disebutkan kation yang diikuti biloks dalam tanda kurung jika kation memiliki lebih dari satu jenis muatan , kemudian anionnya. Selanjutnya dituliskan awalan (bahasa Yunani, untuk menunjukkan jumlah air) + hidrat.
$\mbox{kation(biloks) + anion + awalan + hidrat}$
Contoh Pemberian Nama Senyawa Hidrat
$\mbox{CuSO}_{4}.5\mbox{H}_{2}\mbox{O}$: Tembaga (II) sulfat penta hidrat
5. Tata Nama Anion Poliatomik
Akhiran -it: untuk anion yang mempunyai satu atom oksigen lebih sedikit, sedangkan akhiran -at digunakan untuk anion dengan jumlah atom oksigen yang lebih banyak.
Contoh Tata Nama Anion Poliatomik
$\mbox{SO}_{4}^{2-}$: sulfat
$\mbox{SO}_{3}^{2-}$: sulfit
Beberapa ion diberi awalan berikut
hipo- : jumlah atom oksigen paling sedikit
per- : jumlah atom oksigen paling banyak
di- : mengandung dua atom logam
tio- : mengandung belerang
Contoh
$\mbox{ClO}^{-}$: hipoklorit
$\mbox{ClO}_{2}^{-}$: klorit
$\mbox{ClO}_{3}^{-}$: klorat
$\mbox{ClO}_{4}^{-}$: perklorat
$\mbox{Cr}_{2}\mbox{O}_{7}^{2-}$: dikromat
$\mbox{SCN}^{-}$: tiosianat
Contoh Soal Tata Nama Senyawa Anorganik dan Pembahasan
- Tuliskan nama senyawa berikut ini:
a. $\mbox{ICl}_{5}$
b. $\mbox{Na}_{3}\mbox{PO}_{4}$
c. $\mbox{PbSO}_{4}$
Jawaban
a. $\mbox{ICl}_{5}$: Iodium pentaklorida
tergolong senyawa kovalen
I : merupakan “kation” iodium (elektronegativitas lebih rendah),
Cl : merupakan “anion” klorida, dalam penulisan ditambahkan awalan angka Yunani.
–
b. $\mbox{Na}_{3}\mbox{PO}_{4}$: natrium fosfat
tergolong senyawa ionik
Na: merupakan kation natrium, $\mbox{PO}_{4}^{3-}$: merupakan anion poliatomik fosfat, karena natrium hanya memiliki satu jenis ion ($\mbox{Na}^{+}$) sehingga dalam penulisan tidak ditambahkan biloks.
–
c.$\mbox{PbSO}_{4}$: Timbal (II) sulfat
tergolong senyawa ionik
Pb: merupakan kation timbal, $\mbox{SO}_{4}^{2-}$: merupakan anion poliatom sulfat, karena Pb memiliki lebih dari satu jenis ion, maka dituliskan biloks.
– - Tuliskan rumus kimia senyawa berikut:
Karbon tetrakloridaKalsium kromat
Jawaban
Karbon tetraklorida: $\mbox{CCl}_{4}$. Karbon dituliskan dengan simbol C, klorida dituliskan dengan simbol Cl, dan tetra menunjukkan jumlah atom klorida sebanyak empat.Kalsium kromat: $\mbox{CaCrO}_{4}$. Kalsium dituliskan dengan simbol Ca, Kromat merupakan ion poliatom $\mbox{CrO}_{4}^{2-}$.