Penurunan suhu terjadi karena energi diserap dari lingkungan oleh sistem. Proses ini disebut endoterm.

Fotosintesis merupakan proses endoterm karena dalam prosesnya dibutuhkan energi.

$\begin{aligned}M_{r}\mbox{C}_{2}\mbox{H}_{6} & =\left(2\times A_{r}\mbox{C}\right)+\left(6\times A_{r}\mbox{ H}\right)\\
& =(2\times12)+(6\times1)\\
& =30
\end{aligned}
$

$\begin{alignedat}{1}\mbox{mol }\mbox{C}_{2}\mbox{H}_{6} & =\frac{\mbox{massa}\,\mbox{C}_{2}\mbox{H}_{6}}{M_{r}\,\mbox{C}_{2}\mbox{H}_{6}}\\
& =\frac{15}{30}\\
& =0,5\mbox{ mol}\\
Q & =\Delta H\times n\\
& =-1560\times0,5\\
& =-780\mbox{ kJ}.
\end{alignedat}
$

$\frac{1}{2}\mbox{H}_{2}(g)+\frac{1}{2}\mbox{F}_{2}(g)$ $\rightarrow\mbox{HF}(g)\Delta H$ $=-268,5\mbox{ kJ}$ atau $\mbox{H}_{2}(g)+\mbox{F}_{2}(g)$ $\rightarrow2\mbox{HF}(g)\Delta H$ $=-537\mbox{ kJ}$

Jika koefisien dikalikan dua, maka harga $\Delta H$ reaksi harus dikalikan dua.

Reaksi a : fotosintesis merupakan reaksi endoterm
Reaksi b : reaksi pembakaran merupakan reaksi eksoterm.
Reaksi c : reaksi penguraian merupakan reaksi endoterm
Reaksi d : merupakan proses endoterm untuk perubahan dari padat kecair.
Reaksi e : reaksi asam-basa merupakan reaksi eksoterm

Untuk diagram reaksi eksoterm, entalpi reaktan lebih besar daripada entalpi produk dan arah panah (menunjukkan $\Delta H$) ke arah produk. Sedangkan untuk proses endoterm, entalpi reaktan lebih kecil daripada enltapi produk, dan arah panah (menunjukkan $\Delta H$) ke arah produk.

a. $\mbox{Na}(g)$$\rightarrow\mbox{Na}^{+}(g)+e$ = endoterm, untuk melepas elektron diperlukan energi untuk memutuskan interaksi antara elektron dengan inti atom.

b. $2\mbox{H}(g)+\mbox{O}(g)$$\rightarrow\mbox{H}_{2}\mbox{O}(g)$ = eksoterm, merupakan reaksi pembentukan molekul

c. $\mbox{H}_{2}\mbox{O}(s)\rightarrow$$\mbox{H}_{2}\mbox{O}(l)$ = endoterm, untuk menjadi cair, dibutuhkan energi untuk memutuskan ikatan antar molekul padat.

d. $\mbox{NaCl}(l)\rightarrow$$\mbox{Na}(s)+\frac{1}{2}\mbox{Cl}_{2}(g)$ = endoterm, merupakan reaksi penguraian, dibutuhkan energi untuk memustuskan ikatan dalam senyawa.

e. $\mbox{C}_{6}\mbox{H}_{14}\rightarrow$$\mbox{C}_{2}\mbox{H}_{4}+\mbox{C}_{4}\mbox{H}_{10}$ = endoterm, merupakan reaksi ‘cracking’ senyawa hidrokarbon menjadi molekul yang lebih sederhana.

Dari reaksi terjadi penurunan suhu yang artinya adanya absorbsi energi dari lingkungan, disebut dengan reaksi endoterm. Pada reaksi endoterm nilai $\Delta H>0$, karena $H$ pereaksi – $H$ produk bernilai positif.

Penguraian 1 mol (= 18 gram) $\mbox{H}_{2}\mbox{O}$ memerlukan 285,5 kJ.

Pembentukan 1 mol (=18 gram) $\mbox{H}_{2}\mbox{O}$ melepaskan 285,5 kJ.

$\begin{aligned}3,6\mbox{gr}\,\mbox{H}_{2}\mbox{O} & =\frac{3,6}{18}\mbox{ mol}\\
& =0,2\mbox{ mol}
\end{aligned}
$

$\begin{aligned}\Delta H_{\mbox{reaksi pembentukan}}(0,2\mbox{ mol}) & =0,2\times285.5\mbox{ kJ}\\
& =57,1\mbox{ kJ}.
\end{aligned}
$

Reaksi/proses yang entalpi produk lebih besar daripada entalpi reaktan merupakan proses eksoterm, karena adanya pelepasan energi sehingga entalpi produk (akhir) lebih kecil dari reaktan $(\Delta H=H_{\mbox{produk}}-H_{\mbox{reaktan}}=-(\mbox{negatif}))$

a. $\mbox{Na}(g)$$\rightarrow\mbox{Na}^{+}(g)+e$ : endoterm, untuk melepas elektron diperlukan energi untuk memutuskan interaksi antara elektron dengan inti atom.

b. $\mbox{H}_{2}\mbox{O}(s)$$\rightarrow\mbox{H}_{2}\mbox{O}(\ell)$: endoterm, diperlukan energi untuk memutuskan ikatan antar molekul $\mbox{H}_{2}\mbox{O}$ dalam kondisi solid, sehingga $\mbox{H}_{2}\mbox{O}$ berubah jadi liquid.

c. $\mbox{CaCO}_{3}(s)$$\rightarrow\mbox{CaO}(s)$$+\mbox{CO}_{2}(g)$: endoterm, pada proses peruraian diperlukan enrgi untuk memutuskan ikatan dalam molekul.

d. $\mbox{Na}^{+}(g)+\mbox{Cl}^{-}(g)$$\rightarrow\mbox{NaCl}(s)$: eksoterm, proses pembentukan kristal dari ion ( dalam gas) selalu disertai pelepasan energi.

e. $\mbox{H}_{2}\mbox{O}(\ell)$$\rightarrow\mbox{H}_{2}(g)$$+\frac{1}{2}\mbox{O}_{2}(g)$: endoterm, proses peruraian diperlukan energi untuk memutuskan ikatan H dan O dalam $H_{2}O$.

Reaksi pembakaran termasuk reaksi eksoterm, terjadi aliran energi dari sistem ke lingkungan, sehingga terjadi kenaikan suhu.

Besarnya $\Delta H$ tergantung dari jumlah mol reaksi. Dari reaksi tersebut, pembakaran 2 mol $\mbox{C}_{2}\mbox{H}_{6}$ dihasilkan $x$ kJ, sehingga jika pembakaran 1 mol $\mbox{C}_{2}\mbox{H}_{6}$ akan dihasilkan $\frac{1}{2}x$.

1 mol $\mbox{C}_{2}\mbox{H}_{6}$ akan menghasilkan 2 mol $\mbox{CO}_{2}=2\times44=88\mbox{ gr}.$

$\begin{alignedat}{1}n\mbox{ Sulfur} & =\frac{8}{32}\mbox{mol}\\
& =0,25\mbox{ mol}\\
\Delta H & =\frac{-75}{0,25}\mbox{ kJ/mol}\\
& =-300\mbox{ kJ/mol}
\end{alignedat}
$

$\mbox{S}(s)+\mbox{O}_{2}(g)$$\rightarrow\mbox{SO}_{2}(g)\,\,\Delta H$$=-300\mbox{ kJ}.$

Konversi $\mbox{C(grafit)}$$\rightarrow\mbox{C(berlian)}$ merupakan reaksi endoterm dengan nilai perubahan entalpi yang kecil yaitu +2,1 kJ/mol. Pada diagram digambarkan entalpi produk lebih besar daripada entalpi rekatan. Reaksi tersebut sulit terjadi karena dibutuhkan energi aktivasi yang besar. Sehingga gambar yang sesuai adalah pilihan D.

$\mbox{I}_{2}(g)+3\mbox{Cl}_{2}(g)$$\rightarrow2\mbox{ICl}_{3}(s)\,\,\Delta H$$=-214$ kJ/mol

Reaksi eksoterm terjadi pelepasan energi dari sistem ke lingkungan sehingga suhu campuran (setelah reaksi) bertambah.

Reaksi eksoterm: energi yang dilepaskan pada pembentukan ikatan pada produk lebih besar daripada energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan pada reaktan.

Reaksi eksoterm: entalpi energi produk lebih kecil daripada entalpi energi reaktan $(\Delta H=H_{\mbox{produk}}-H_{\mbox{reaktan}},\Delta H=-).$

Salah satu ciri reaksi eksoterm adalah terjadi kenaikan suhu. Energi produk lebih kecil daripada energi reaktan karena adanya pelepasan energi, sehingga reaksi tersebut dapat digambarkan sebagai diagram berikut.

Hanya pernyataan no 2 yang paling tepat menggambarkan reaksi eksoterm.